Mengenal Starlink Maritime dan Sistem Kerjanya

Spread the love

Starlink Maritime yaitu layanan internet satelit dimana menawarkan koneksi internetnya dengan kecepatan yang tinggi dan tingkat latensinya yang rendah di perairan. Layanan Starlink ini memungkinkan untuk kapal-kapal yang beroperasi di perairan untuk terhubung dengan internet dari berbagai kawasan perairan di seluruh dunia sekalipun di area terpencil. Seperti biasanya yang dilakukan melalui rumah ataupun kantor.

Manfaat Starlink Maritime

Starlink ini hadir di tengah-tengah masyarakat di era digital ini dengan membawa berbagai manfaat yang dapat dirasakan oleh semua masyarakat. Seperti diantaranya sebagai berikut.

  1. Starlink memiliki kecepatan unduhnya mencapai 220 Mbps
  2. Manajemen Armada, manfaat ini memungkinkan bagi para pengguna untuk memantau dan juga mengelola armada Starlink ini dari jarak yang jauh.
  3. Prioritas Jaringan. Starlink memprioritaskan jaringan sehingga data akan menjadi prioritas yang terbaik ketika berlabuh ataupun pada saat di perairan.
  4. Satelit ini dapat mengakses laporan cuaca, melacak kondisi, dan dapat memanfaatkan layanan rute kapal.

Starlink ini adalah hasil kerja sama yang berhasil dilakukan oleh SpaceX dan The Clarus Networks Group. Layanan ini dapat memanfaatkan konstelasi dari satelit orbit bumi rendah untuk menyediakan internet yang berkecepatan tinggi dan handal.

Cara Kerja Internet Starlink

Starlink yang merupakan layanan internet dan baru saja beroperasi di Indonesia, Starlink ini memiliki cara kerjanya yang berbeda dengan cara kerja layanan yang lainnya. Layanan yang dimiliki oleh Elon Musk tidak lagi menggunakan serat optik seperti yang biasa digunakan, akan tetapi menggunakan sistem satelit dengan menggunakan sinyal radio dan ruang hampa.

Starlink ini menempatkan satelitnya ini pada orbit rendah dan dikenal dengan Low Earth Orbit atau LEO. Setiap satelit ini ditempatkan di ketinggian 482 kilometer. Dengan penempatan di orbit geostasioner ini tentu memiliki keunggulan tersendiri yaitu kecepatan internetnya yang ditingkatkan serta mengurangi tingkat latensi.

Satelit ini cukup kecil jika dibandingkan dengan satelit seperti yang sudah kita kenal biasanya. Satelit ini memiliki berat yaitu 259 kg dan satelit akan diangkut dengan roket Space Falcon 9. Dalam satu kali penerbangan maka bisa mengangkut sampai 60 satelit sekaligus. Agar memenuhi kebutuhan ini, SpaceX mengusulkan konstelasi sekitar 42 ribu satelit dengan ukuran tablet untuk mengelilingi bumi.

Di samping itu, Starlink mulai berusaha untuk mengurangi ketergantungan di stasiun bumi, yaitu menyiapkan teknologi komunikasi menggunakan laser yang dapat mengirimkan diantara satelit ke satelit. Teknologi satelit yang satu ini bukan hanya dipakai oleh Starlink saja, ada beberapa perusahaan yang mengimplementasikannya juga.

Cara kerja Starlink Maritime

Starlink Maritime dapat bekerja dengan cara yaitu mengirimkan data internet via sinyal radio ke satelit, lalu diteruskan lagi ke pengguna di laut. Pengiriman data dari stasiun darat dapat menyiarkan sinyal radio pada satelit yang mengorbit bumi. Kemudian satelit dapat meneruskan data lagi ke pengguna yang ada di laut.

Terdapat perangkat keras, dimana perangkat yang keras dan kuat serta dilengkapi dengan antena ganda yang berkinerja tinggi untuk dapat bertahan di lingkungan laut. Untuk kecepatan unduhnya bisa mencapai 220 Mbps. Dengan latensi yang rendah, manajemen armada ini sendiri dapat memantau dan mengelola armada Starlink melalui satu portal dari jarak jauh.

Dari segi pengamanan datanya sendiri menerapkan enkripsi end to end yang digunakan untuk melindungi data serta kerahasiaan traffic pengguna. Starlink ini bisa digunakan di wilayah perairan terpencil, misalnya kapal dagang, anjungan minyak dan kapal pesiar premium.

Baca juga : 5 Dampak Internet Satelit pada Kehidupan Modern

Sistem Kerja Starlink

SpaceX yang merupakan perusahaan antariksa yang berhasil di dirikan Elon Musk ini tidak hanya dikenal hanya karena peluncuran roket dan juga misinya ke luar angkasa. Inovasi besar yang diluncurkan mereka salah satunya yaitu proyek Starlink, yaitu sebuah sistem internet satelit dengan tujuan untuk menyediakan akses internetnya dengan kecepatan yang tinggi dan biaya yang terjangkau.

Inovasi besar yang diluncurkan salah satunya yaitu proyek Starlink, yaitu sistem internet satelit dengan tujuan untuk menyediakan jaringan akses internetnya dengan kecepatan yang tinggi dan biaya yang terjangkau ke semua tempat dan seluruh penjuru dunia. Akan tetapi bagaimana cara kerja Starlink dapat bekerja dan yang membuatnya menjadi unik.

Seperti yang kita ketahui bahwa Starlink merupakan proyek ambisius yang dilakukan oleh SpaceX dengan tujuan untuk menyediakan internet secara global dan melalui jaringan satelit pada orbit bumi yang rendah (LEO).

Proyek yang satu ini dirancang untuk dapat mengatasi berbagai masalah mengenai akses internetnya di daerah-daerah yang terpencil dan kurang terlayani dengan baik. Sehingga layanan ini hadir untuk meningkatkan keandalan serta kecepatan internet di seluruh penjuru dunia.

Sistem kerja Starlink yang dimaksud seperti penjelasan berikut ini.

1. Konstelasi Satelit Pada Orbit Rendah

Starlink dapat beroperasi dengan memakai konstelasi satelit dan ditempatkan pada orbit yang rendah. Hal ini berbeda dengan satelit komunikasi yang tradisional yang berada pada orbit geostasioner, dimana satelit Starlink ini berada di ketinggian antara 550 km sampai 600 km. Untuk jumlah satelit pada konstelasi ini bisa mencapai ribuan unit.

Satelit-satelit tersebut bergerak dengan membentuk jaringan dan kecepatan yang tinggi sehingga memungkinkan transmisi data yang secara terus menerus serta tanpa gangguan. Di setiap satelit ini dilengkapi dengan transponder dan antena yang memfasilitasi komunikasi antar terminal pengguna di Bumi.

Baca juga : Peran Internet Satelit dalam Pendidikan Jarak Jauh

2. Terminal dan Antena Pengguna

Untuk dapat mengakses layanan Starlink ini, pengguna membutuhkan perangkat yang secara khusus disebut dengan antena Starlink atau terminal pengguna. Terminal ini sendiri dirancang untuk dapat berkomunikasi dengan satelit Starlink pada orbit. Biasanya bentuknya seperti antena parabola yang kecil yang bisa dipasang di area luar ruangan atau di atap rumah.

Terminal pengguna ini dilengkapi dengan adanya teknologi phased-array dan memungkinkan antena dapat mengarahkan sinyal ke satelit dengan tepat dan tanpa harus bergerak secara fisik. Hal ini memudahkan pemasangan serta penggunaannya di berbagai lokasi.

3. Stasiun Pengendali di Bumi

Di samping satelit dan terminal pengguna, cara atau sistem kerja Starlink ini juga melibatkan stasiun pengendali yang ada di Bumi. Stasiun ini berada di berbagai lokasi yang ada di seluruh dunia serta bertanggung jawab untuk dapat menghubungkan satelit Starlink ini dengan infrastruktur internet secara global. Pada stasiun pengendali ini dapat menerima dan juga mengirimkan data antara jaringan internet global dan satelit, memastikan bahwa data dari pengguna bisa diteruskan dengan lebih cepat dan efisien.

Pada kesimpulannya bahwa Starlink merupakan proyek inovatif yang berasal dari SpaceX, dan merupakan terobosan terbaru dalam penyediaan akses internet secara global. Dengan memakai konstelasi satelit pada orbit yang rendah Bumi, Starlink dapat menawarkan solusi terbaik untuk mengatasi tantangan akses untuk internetnya di berbagai area dan dapat memberikan layanannya dengan cepat dan efisien.

Walaupun masih ada berbagai tantangan yang mesti dihadapi, namun masa depan Starlink ini tampak cerah dan sangat menjanjikan untuk dunia semakin terhubung. Demikian penjelasan seputar Starlink Maritime mengenai cara dan sistem kerjanya.